Showing posts with label Gigi. Show all posts
Showing posts with label Gigi. Show all posts

Friday, July 4, 2008

Tip-tip Agar Gigi Putih Dan Sehat

Pernahkah Anda menghitung berapa kali anda tersenyum dalam sehari? Tentu jumlahnya lebih banyak dari anda menyikat gigi. Senyum indah pastinya dilengkapi dengan gigi yang sehat. Untuk gigi putih
dan sehat, simak dulu tips berikut.

Pada dasarnya, warna gigi kita yang sesungguhnya adalah putih. Namun dengan banyaknya zat-zat makanan yang melewati gigi juga oleh faktor usia, sehingga warna gigi tak bisa bertahan putih selamanya. Itulah yang semestinya kita jaga. Jika Anda bermasalah dengan tampilan gigi, jangan khawatir karena sekarang ada banyak cara untuk mengobati dan mengatasinya.

1. Rawatlah sebelum terlanjur menjadi rusak. Gunakan sedotan jika anda minum kopi, teh, minuman bersoda dan juga anggur merah. Dengan demikian, minuman tak mengenai gigi secara langsung. Minuman-minuman tersebut biasanya menjadi penyebab kerusakan gigi yang sangat kuat.

2. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang berperan sebagai pemutih gigi alami. Contohnya buah dan sayuran. Bahan-bahan alami yang cukup efektif untuk membersihkan gigi di antaranya: apel, wortel dan seledri.

3. Strawberry adalah buah pemutih gigi yang sangat spesial. Caranya mudah. Hancurkan saja strawberry kemudian tempelkan pada seluruh gigi anda dengan menggunakan jari. Diamkan selama satu sampai dua menit. Setelah itu gosoklah gigi dengan menyeluruh sampai bersih.

4. Sejumlah zat bisa melekat di gigi anda dengan mudah. Oleh karena itu anda harus mecegah terbentuknya noda gigi atau plak. Gunakan brokoli, daun selada atau bayam untuk mencegahnya. Sayur-sayuran itu terbukti sangat manjur untuk urusan mencegah noda gigi.

5. Gunakan pasta gigi yang berperan sebagai pemutih. Biasanya model pasta gigi seperti ini banyak dijual di pasaran. Namun tentunya butuh waktu yang cukup lama dan perlakuan yang sangat intensif untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sekarang sebagian besar pasta gigi telah menggunakan enzim dan formula kimia sehingga anda tak perlu
ragu untuk mengkonsumsi pasta gigi berpemutih.

6. Cara mudah dan sederhana untuk merawat gigi tetap putih adalah menggosok gigi tiga kali sehari dan setiap selesai makan. Namun hati- hati dalam menyikat gigi. Jangan terlalu keras karena itu malah bisa membuat gigi abrasi dan rusak. Lebih bagusnya gunakan sikat gigi elektrik dan atur waktu menyikat gigi selama dua menit.

7. Yang termudah dan tercepat namun membutuhkan biaya lebih adalah dengan cara bleaching atau pemutihan. Model perawatan gigi semacam ini banyak tersedia di klinik gigi dan klinik kecantikan. Perawatan semacam ini bisa bertahan selama dua hingga tiga tahun. Tapi tetap saja setelah di bleaching, anda harus menjaga makanan dan minuman
yang dikonsumsi.

Ingin punya gigi dan sehat dan putih juga kan? Tunggu apalagi. Senyum indah anda telah menanti.

Friday, June 27, 2008

Awas Gigi Bisa Jadi Sumber Penyakit Jantung

Di AS diperkirakan 12,4 juta orang menderita penyakit jantung dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius tahun ini.
Di samping faktor risiko klasik (merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas, diabetes mellitus, stres), hasil penelitian akhir-akhir ini menyebutkan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis mungkin juga menjadi faktor risiko. Meskipun begitu, hanya penyakit gigi kronis yang terbukti terkait dengan penyakit jantung.
Mekanisme Penyebaran
Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain dapat dijelaskan lewat teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain. Racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa Menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit. Dampak sakit gigi pada jantung dapat berupa penyakit jantung koroner, peradangan otot, serta katup jantung (endokarditis).
Bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Bakteri dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di pembuluh darah jantung dan mempertebal plak. Ini menghambat aliran darah serta penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung, sehingga jantung tak berfungsi semestinya.
Angina berkepanjangan akan menjurus ke serangan jantung (miokard infark). Namun sering penyakit jantung koroner berlangsung tanpa gejala, ia tidak menimbulkan masalah sampai keadaannya parah.
Endokarditis
Bakteri yang ditemukan pada plak gigi merupakan salah satu faktor penyebab endokarditis. Bakteri di lubang gigi maupun gusi yang rusak dapat masuk ke dalam sirkulasi darah lewat gusi yang berdarah. Bakteri ini dengan mudah menyerang katup jantung maupun otot jantung yang telah melemah. Gejalanya berupa demam, bising jantung, perdarahan di bawah kulit, bahkan embolisasi (penyumbatan) pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh lainnya. kcm
Tips Menjaga Kesehatan Gigi :
• Sikat gigi minimal dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur), usahakan menjangkau ke seluruh permukaan gigi
• Gunakan sikat gigi yang lembut supaya tidak melukai gusi. Gusi disikat agar sisa makanan lunak yang ada di leher gigi hilang. Hal ini juga dapat mencegah terjadinya karang gigi
• Perhatikan cara/gerakan sikat gigi. Vertikal dari arah gusi ke gigi. Untuk rahang atas dari atas ke bawah dan rahang bawah dari bawah ke atas. Bagian luar, dalam dan permukaan gigi disikat.
• Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan kalsium untuk menguatkan gigi
• Hindari makanan yang terlalu panas/dingin
• Hindari makanan yang manis dan lengket di gigi
• Perbanyak konsumsi makanan berserat (buah dan sayur)
• Kontrol ke dokter setiap enam bulan sekali

Tuesday, June 10, 2008

Penyebab Gigi Berlubang

DALAM lagu, sakit gigi diperumpamakan lebih menyiksa dari sakit hati. Nyeri pada bagian tubuh itu memang mengganggu. Seringkali dipicu oleh gigi berlubang.

Gigi yang sakit memang dapat mengganggu segala aktivitas seseorang. Terutama saat bagian gigi tidak utuh lagi alias berlubang.

Angka kerusakan gigi di Indonesia, berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2001 menemukan sekitar 70 persen penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas, pernah mengalami kerusakan gigi. Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi mencapai 43,9 persen, usia 15 tahun mencapai 37,4 pesren, usia 18 tahun sebanyak 51,1 persen, usia 35-44 mencapai 80,1 persen dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7 persen.

Disusul dengan data Hasil Survei Kesehatan Nasional 2002 yang menunjukkan prevalensi gigi berlubang di Indonesia adalah sebesar 60 persen. Berarti dari setiap 10 orang Indonesia, 6 orang di antaranya menderita gigi berlubang.

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Dr drg Tri Erri Astoeti MKes menuturkan, untuk memahami mengenai gigi berlubang, maka harus memperhatikan tiga komponen utama gigi di dalam mulut. Komponen tersebut yaitu gigi, mikroorganisme, dan makanan. Kemudian, faktor lainnya yang berpengaruh yaitu waktu. Semua faktor tersebut yang ada di dalam mulut saling berinteraksi. "Pada saat seseorang makan, maka sukrosa hasil dari fermentasi karbohidrat akan menghasilkan mikroorganisme yang berinteraksi dengan gigi. Dengan begitu, terjadi demineralisasi pada gigi. Jika terus terjadi, maka bisa mengakibatkan gigi berlubang" sebut Erri.

Kuman yang sering menjadi penyebab terjadinya lubang gigi adalah streptococcus mutans. Kuman itu berbentuk bulat yang mudah tumbuh di dalam mulut.

Sesaat setelah berada di dalam mulut, kuman itu akan menghasilkan cairan yang lengket. Bagian tersebut menjadi media yang baik bagi tumbuh kembangnya kuman lain yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

Selain itu, ada juga kuman staphylococcus yang berbentuk batang. Kuman tersebut biasanya menyertai kuman streptococcus mutans. Kedua jenis kuman itu biasanya tumbuh pada sisa-sisa makanan yang membusuk. "Lambat laun, kuman akan bertambah banyak dan menghasilkan asam yang dapat merusak email gigi," sebut drg Erri.

Menurut Dental Coordinator/ Hygienist, Dental Services, Alfred I duPont Hospital for Children,Wilmington, Lisa A Goss RDH BS,gigi berlubang atau biasa disebut caries dapat terjadi ketika gigi tanggal atau patah. Selain itu, plak juga sering kali menjadi penyebabnya.

Dia menyebutkan, plak merupakan lapisan tipis yang lengket yang terbentuk dari bekas-bekas makanan yang tidak terangkat ketika menyikat gigi. "Bakteri dalam mulut akan mengeluarkan asam sehingga ketika plak terbentuk. Asam tersebut akan menghabiskan lapisan luar dari gigi yaitu enamel," papar Goss.

Saat gigi berlubang, Goss mengingatkan, penting untuk segera diperbaiki. Jika tidak segera diperiksakan ke dokter gigi, maka asam dalam mulut akan terus merusak enamel sehingga bagian dalam gigi akan mulai berlubang.(sindo//tty) dari lifestyle.okezone.com