Showing posts with label menyusui. Show all posts
Showing posts with label menyusui. Show all posts

Thursday, July 10, 2008

Tips-tips agar ibu bekerja dapat memberikan menyusui ASI eksklusif

Tip-tip yang dirangkum dari berbagai sumber

1. Terpenting : Selama ibu di tempat kerja, Peraslah / pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga. An ASI tuh dibuat based on demand. Kalo gak ada permintaan, ya gak akan dibuat. Kalau permintaannya sedikit ya akan sedikit juga yg diproduksi nantinya.
2. ASI tsb bisa disimpan dalam botol dan dan disimpan dalam kulkas (jika di kantor ada kulkas). Atau ibu bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau blue ice.
3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAX. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
4. Relaks saja ya bu. Buat suasana senyaman mungkin saat memeras ASI. Bawa foto anak jika perlu saat memeras ASI.
5. Peran ayah juga disini sangat dibutuhkan. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
6. Saran dilakukan begitu sebelum kembali dari cuti : beritahu atasan ibu bahwa ibu menyusui dan ingin berhasil memberikan ASI eksklusif. Jelaskan juga bahwa pada jam tertentu ibu perlu waktu khusus untuk memeras ASI. Sehingga atasan ibu & lingkungan kerja dapat mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
7. Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi langsung dari payudara. Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI & kerja hormon2 ASI, sehingga produksi ASI tetap terjaga. Jadi ASI peras yg ada bisa disimpan untuk hari2 berikutnya.
8. Hindari pemberian susu formula. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
9. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
10. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Selain mengikuti petunjuk2 di atas. Tapi sekali lagi, yg perlu diingat adalah ibu harus PEDE. :D

Wednesday, June 25, 2008

Dont Worry, Puting Tenggelam pun Bisa Menyusui

Ibu merasa khawatir tidak bisa memberikan ASI kepada si kecil karena memiliki puting susu rata atau tenggelam? Singkirkan jauh-jauh perasaan tersebut. Meski puting susu ibu tidak menonjol, ibu tetap bisa menyusui kok. Nah, persiapan apa saja yang musti dilakukan?

Upaya keberhasilan memberi ASI sebaiknya sudah dimulai sejak masa kehamilan, yang terus dilanjutkan sampai masa menyusui itu sendiri. Dr Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG dari RSIA Hermina Jatinegara, mendorong para ibu agar sejak masa kehamilan sudah memperhatikan payudaranya.

Termasuk melihat apakah bentuk puting susu ibu kurang menguntungkan untuk kegiatan menyusui. Misalnya, apakah puting susu berbentuk datar atau masuk ke dalam. "Dengan mengetahuinya sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting bisa menonjol keluar, sehingga bayi dapat menghisap puting susu lebih mudah sewaktu menyusui," terang wanita yang biasa disapa dokter Bonti oleh pasiennya.

Tetap Bisa Menyusui

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, bentuk puting payudara yang rata atau tenggelam bukan berarti kegiatan menyusui gagal. Perlu diingat, menyusui bukan dari puting payudara ibu akan tetapi bagian areolanya (daerah berwarna gelap di seputar puting).

Menyusui dari puting justru tidak tepat dan dapat menyebabkan puting payudara lecet dan luka. Jadi kalau puting payudara ibu rata atau tenggelam masih tetap bisa menyusui.

Posisi menyusui yang tepat adlah seluruh areola payudara masuk ke dalam mulut bayi. Awalnya bayi akan mengalami kesusahan, akan tetapi dengan ketelatenan sang ibu, bayi akan beradaptasi dengan keadaan puting yang kurang menonjol tersebut. "Memang dengan bentuk puting susu yang menonjol akan memudahkan bayi untuk menghisapnya," terang ibu dua anak ini.

Lanjut dokter Bonti, bentuk puting yang baik adalah dapat digerakkan dengan bebas, hal ini dapat ditentukan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk pada areola sehingga puting jadi menonjol.

Apabila ibu memiliki puting payudara datar atau masuk ke dalam, segera konsultasi ke dokter atau konsultan laktasi. "Dengan perlakuan yang tepat, persiapan fisik dan psikologis yang matang, serta juga kemantapan hati, ibu akan dapat menyusui bayi dengan sukses," ia memotivasi.

Perawatan Puting Tenggelam

Menurut wanita kelahiran Bandung, 22 November 1972 ini, untuk menarik puting payudara ibu agar keluar sehingga bayi mudah menghisap, adalah dengan melakukan perawatan tertentu. Perawatannya bisa dengan menggunakan alat bantu tertentu berupa nipple puller atau syringe (alat suntik yang dimodifikasi untuk menghisap puting susu).

Atau bisa juga dengan cara manual yaitu pemijatan dengan jari tangan. Hanya perlu diingat, bahwa pijat disini berbeda dengan jari tangan. Hanya perlu diingat, bahwa pijat disini berbeda dengan pijat untuk merangsang produksi ASI, tetapi lebih ditekankan pada bagian puting saja. Untuk itu jaga agar tidak menggerakkan seluruh bagian payudara, namun hanya bagian puting dan lingkar puting saja.

Perlu diingat, perlakuan pada payudara ini baru boleh dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu keatas. Karena rangsangan terhadap puting payudara dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin (hormon yang merangsang timbulnya kontraksi rahim). Dikhawatirkan kontraksi yang berlebihan akan menyebabkan bayi lahir prematur. "Sebelum kehamilan 37 minggu, puting payudara jangan diintervensi terlalu sering, cukup dibersihkan menggunakan air setiap kali mandi," sarannya. Thanks: (Mom& Kiddie//tty)

Tip Menyusui Bayi Yang Baik, Sehat dan Benar

Karena masih banyak ibu ibu yang tidak paham tentang cara menyusui yang sehat, baik dan benar sehingga manfaat dari ASI tidak sepenuhnya dirasakan oleh sang bayi. Berikut langkah langkah tersebut yang saya bagi menjadi 5 bagian :

1. Persiapan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang, tidak tergesa gesa atau takut dan malu payudaranya yang indah nongol ke permukaan. Tentu untuk memperoleh suasana ini, perlu dicari lokasi menyusui yang pas dan terjaga privasinya sehingga terhindar dari tontonan orang. Minum segelas air sebelum menyusui merupakan salah satu cara untuk membuat sang ibu merasa tenang. Hindari menyusui dalam keadaan haus dan lapar.

2 Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui perlu dicari tempat duduk/kursi yang nyaman dengan sandaran punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi. Capek khan kalau tangan terus terusan menyangga bayi dengan tidak nyaman, yang ujung ujungnya mempersingkat waktu menyusui.

3. Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci sampai benar benar bersih untuk menghindari ASI terkontaminasi oleh kuman. Lalu sebelum menyusui, tekan daerah sekitar puting susu diantara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2 - 3 tetes ASI, kemudian oleskan ke seluruh bagian puting susu. Cara menyusui yang baik adalah bila ibu melepaskan kedua payudaranya dari pemakaian BH.

4. Susukan bayi sesuai dengan kebutuhan, jangan dijadual. Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2 - 3 jam. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian masing masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dengan payudara sisi yang terakhir disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.

5. Setelah selesai, oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara sebelum memakai BH untuk mencegah lecet. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi agar bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.

Mudah? :D