Organ reproduksi pria yang sering bermasalah adalah kelenjar prostat. Kelenjar yang terletak di antara kantong kemih dan saluran kemih keluar (uretra) ini memang cuma sebesar biji kenari. Namun, sekali mengalami gangguan, bukan main akibatnya.
Berat kelenjar yang mengelilingi saluran uretra ini pada laki-laki normal lebih kurang 20 gram. Fungsinya sebagai penghasil cairan semen (air mani) yang menjaga sperma agar tetap hidup.
Ketika pria mencapai usia pubertas, kelenjar prostat mulai membuat cairan mani. Seiring bertambahnya usia, pria dapat mengalami gangguan prostat seperti pembesaran, peradangan, bahkan kanker. Hal itulah yang bisa menyebabkan kematian.
Dr. Johan Wibowo, Sp.BU, dari Bagian Urologi RS Omni Medical Center, Jakarta, menjelaskan ada tiga jenis gangguan pada prostat. Pertama, pembesaran prostat jinak (PPJ). Gangguan ini merupakan kondisi pertumbuhan kelenjar prostat yang berlebihan.
PPJ dapat menekan uretra (saluran kemih bagian luar), sehingga terjadi penyempitan uretra. Hal ini memengaruhi aliran urin dan selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sekitar 20 persen lelaki pada usia 50 tahun pernah mengalami pembesaran prostat, dan pada usia 80 tahun kemungkinannya mencapai 90 persen!
Secara umum terdapat dua faktor utama yang memengaruhi penyebab gangguan ini, yakni bertambahnya usia dan berfungsinya sel leydig pada testis sebagai penghasil hormon androgen utama, yaitu testosteron. Perubahan testosteron menjadi dehidrostestosteron (DHT) di dalam sel prostat menjadi faktor masuknya DHT ke dalam inti sel prostat yang dapat menyebabkan inskripsi pada RNA, sehingga terjadi pembentukan protein yang menyebabkan sel prostat bertambah banyak.
Beberapa penelitian pada hewan membuktikan hormon estrogen berperan pada permulaan proses PPJ. Hormon estrogen ini berasal dari perubahan testosteron menjadi estrogen dengan bantuan katalizator enzim aromatase yang terjadi pada jaringan lemak.
Seseorang yang mengalami pembesaran prostat menunjukkan sejumlah gejala yang berkaitan dengan pengeluaran air seni, yakni pancaran kencing lemah, kencing tak lampias, kencing terputus-putus, saat mulai kencing lama, sering kencing, kencing harus terburu-buru, ngompol atau kencing menetes, kencing di malam hari lebih dari dua kali.
Deteksi Dini
Kedua, radang prostat (prostatitis). Kelenjar prostat dapat terinfeksi oleh bakteri dan meradang serta membengkak, sehingga menimbulkan rasa sakit. Radang prostat dapat terjadi seketika serta bersifat akut atau kronis.
Lebih dari 35 persen pria berumur 50 tahun ke atas menderita radang prostat. Hal ini paling umum pada pria yang mengalami radang saluran kemih secara berulang-ulang. Sekitar 80 persen pria dengan gangguan ini disebabkan oleh bakteri Escherichia coli, dan sisanya oleh bakteri Klebsiella, Enterobakteri, Pseudomonas, Streptokokkus, dan Stafilokokkus.
Semua bakteri tersebut menyebar melalui aliran darah, bergerak dari uretra lalu menjalar mencapai kelenjar prostat. Radang prostat kronis biasanya disebabkan oleh invasi bakteri dari uretra.
Penderita radang prostat yang bersifat akut menunjukkan gejala demam, kedinginan, sakit pinggang, sakit otot, rasa bengkak di pangkal paha, dan sakit pada persendian, selalu dan sering buang air kemih, seperti terbakar sewaktu buang air kemih, dan urin keruh.
Komplikasi biasanya berupa radang saluran kemih. Pada beberapa orang, sering dijumpai rasa sakit sewaktu ejakulasi ketika berhubungan seksual, adanya darah di dalam sperma, dan fungsi seksual mengalami penurunan.
Ketiga, kanker prostat. Kanker menyerang kelenjar prostat, sehingga sel-sel tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kanker prostat merupakan keganasan tersering pada pria di Amerika Serikat.
Data dari 13 fakultas kedokteran negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di Subbagian Urologi, Bagian Bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata 17 kasus per tahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker buli-buli (kandung kemih).
Kanker prostat dibagi menjadi dua golongan besar, yakni kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat, baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).
Menurut Dr. Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dokter yang berpraktik di RS Omni Medical Center dan Klinik TCM Beijing, Jakarta, penyebab kanker prostat belum diketahui. Pada stadium dini penyakit ini tidak menampakkan gejala.
Setelah kanker berkembang, tumor yang membesar akan menekan bagian tubuh di sekitarnya. Gejala lain yang mungkin muncul adalah rasa sakit pada waktu ejakulasi. Bila sudah menyebar ke organ tubuh lain, gejalanya makin bervariasi, misalnya penyebaran pada tulang dapat menimbulkan rasa nyeri pada tulang dan persendian.
Sebuah situs kesehatan menyebutkan, American Cancer Society menganjurkan pria berusia di atas 50 tahun mengikuti program deteksi dini kanker prostat dengan melakukan pemeriksaan prostate specific antigen (PSA) total dan dubur yang disebut digital rectal examination (DRE). Bila ada riwayat kanker dalam keluarga, program deteksi dini kanker prostat ini dianjurkan sejak usia 40 tahun.
Apel dan Tomat
Sebuah situs kesehatan menulis, bawang diyakini dapat memberikan perlindungan terbaik terhadap kanker prostat, sedangkan daging merah menjadi faktor risiko terbesar penyakit ini. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi apa yang melindungi dan meningkatkan risiko kanker prostat. Produk yang berasal dari hewan ditemukan menjadi faktor risiko, dan produk sayuran menjadi faktor penurun.
Sementara itu, sebuah riset di AS meneliti efek konsumsi saus tomat pada sekitar 50.000 pria. Hasilnya, konsumsi saus tomat dua kali per minggu diyakini dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker prostat hingga tiga kali lipat.
Rahasianya terletak pada likopen, antioksidan yang membuat tomat berwarna merah. Para peneliti menduga likopen bergabung dengan unsur penyerang penyakit yang lebih memudahkan bagi tubuh menyerap dalam bentuk saus daripada tomat mentah.
Dr. Edward Giovannuci, seorang ahli nutrisi di Harvard Medical School yang memimpin penelitian selama 12 tahun itu mengungkapkan bahwa saus tomat merupakan sumber ideal likopen. Sebab, saus membawa konsentrasi senyawa yang tinggi akibat proses pemanasan dalam produksi.
Hasil penelitian lain, pria dianjurkan mengonsumsi apel dan buncis yang banyak mengandung kuesertin. Anjuran ini berdasarkan riset Rochester, ilmuwan di Mayo Clinic, AS, yang dimuat dalam jurnal Carcinogenesis.
Pada uji laboratorium oleh Nianzeng Xing, ahli kanker dari Departemen Urologi di Mayo Clinic, membuktikan bahwa kuesertin sanggup memblokir reseptor hormon pria. Reseptor ini bertugas mengaktifkan gen-gen yang mengatur produksi beragam hormon pada saluran prostat. Jumlah reseptor yang terlalu melimpah akan memacu sel-sel sehingga membiak tak terkendali dan mengakibatkan kanker.
Menurut Xing, masih diperlukan riset lebih mendalam untuk melacak cara kerja kuesertin. Namun, temuannya setidaknya membuka harapan baru bagi penderita kanker prostat. Xing menyarankan memperbanyak konsumsi makanan sumber kuesertin alami seperti apel, buncis, jeruk, teh, dan bawang merah.
Pilih Ramuan Cina atau Indonesia
Beberapa tanaman obat asli Indonesia, kata Dr. Budi, mampu memperbaiki bahkan menyembuhkan gangguan prostat. Contohnya, paduan sambiloto dan akar alang-alang. Ramuan tradisional Cina juga diyakini mampu mengatasi radang dan pembesaran kelenjar prostat.
Buku Prescription Beneficial to Life, yang diterbitkan pada tahun 1253 oleh Yan Yung-hou, memuat beberapa resep klasik untuk mengatasi gangguan prostat.
Berikut ramuan untuk mengatasi radang dan pembesaran prostat.
1. Bahan: 10-15 gr sambiloto, 60 gr akar alang-alang
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, minum dua kali sehari, masing- masing 150 cc.
2. Bahan: 60 gr krokot segar, 30 gr pegagan, 15 gr daun dewa
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Saring, minum dua kali sehari, masing-masing 200 cc.
3. Bahan: 15 gr benalu teh, 5 lembar daun sambung nyawa, 5 gr temulawak
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu saring dan endapkan. Minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas sesudah makan.
4. Bahan: 10 gr sang piao xiao, 8 gr ren sen, 6 gr dang gui, 6 gr yuan zhi, 6 gr fu shen, 12 gr gui ban, 6 gr shan yao, 3 buah da zao, 6 gr gan cao, 6 gr shan zhu yu
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.
5. Bahan: 20 gr rehmannia glutinosa, 10 gr ubi jalar cina, 10 gr dogwood tree, 6 gr alisma plantago, 6 gr tuckahoe, 6 gr tree peony, 3 gr kayu manis, 10 gr achyranthes bidentata, 10 gr plantain, 3 gr aconitum.
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.
Catatan: Panci untuk merebus tak boleh berbahan alumunium. Pilih salah satu ramuan dan lakukan secara teratur. Tetaplah berkonsultasi pada dokter atau herbalis berpengalaman.
Sumber: Gaya Hidup Sehat
No comments:
Post a Comment