Wednesday, September 24, 2008
Tip-tip bagaimana menjemur bayi Anda
Bayi umumnya memiliki kecenderungan kuning karena organ hatinya belum berfungsi sempurna dalam mengolah bilirubin. Ini yang dinamakan kuning fisiologis. Nah, sinar matahari pagi memiliki spektrum sinar biru yang bermanfaat mengurangi kadar bilirubin dalam darah. Kegunaan sinar matahari pagi Berikutnya adalah menghangatkan tubuh bayi sekaligus
membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokannya. Alhasil, suara ngrok-ngrok
napas bayi, terutama yang berbakat alergi, dapat dikurangi. Apalagi kalau
sambil dijemur dalam posisi telentang, dada bayi--dari bagian bawah menuju ke
leher--ditepuk-tepuk dengan lembut. Jangan lupa, sinar matahari pagi juga
merangsang pembentukan vitamin D dalam tubuh. Vitamin ini diketahui berfungsi
sebagai pembuka kalsium agar mudah terserap ke dalam aliran darah, sampai
akhirnya menyatu di dalam tulang. Paparan yang dibutuhkan tak perlu lama, cukup
sekitar 15 menit pada pagi hari.
1. Pilih waktu yang tepat (yg pasti jgn malam hari.. )
Waktu yang paling tepat untuk menjemur bayi
adalah pagi hari antara pukul 07.00-08.00 selama kurang lebih 15 menit. Jangan
terlalu lama karena kulit bayi masih sensitif dan Jangan menjemur si kecil
lebih dari pukul 08.00. Paparan sinar mentari menjelang siang hari mengandung
sinar ultraviolet A dan B yang dapat merusak membran kulit sehingga menyebabkan
kulit merah dan terbakar serta merusak mekanisme regenerasi sel.
2. Tidak menggunakan baju (bugil dong.. )
Menjemur bayi dalam keadaan dada telanjang (hanya
menggunakan celana/popok saja) dan bolak balikkan tubuhnya. Dengan begitu tak
hanya bagian dada saja yang disinari matahari, namun juga bagian punggungnya.
O, iya, perhatikan mata. Usahakan mata si kecil membelakangi pancaran sinar
matahari untuk menghindari risiko rusaknya lensa dan retina matanya.
3. Pilih lokasi yang tidak terlalu terbuka (jgn dilapangan bola.. )
Lokasi menjemur tidak harus di udara terbuka
dengan paparan sinar matahari langsung. Tempat yang agak terlindung namun dapat
diterobos sinar mentari, juga sudah memenuhi syarat kok. Bila cuaca sedang
berangin, jemurlah si kecil di dalam ruangan (berkaca). Asal kacanya bening,
bayi masih dapat menikmati pancaran sinar matahari yang cukup menghangatkan
4. Waspadai bila bayi sensitif (masih kecil dah sensi.. )
Bayi fotosensitif sebaiknya tidak terpapar sinar
matahari karena kulitnya sangat sensitif. Menjemurnya hanya akan menimbulkan
bercak-bercak meral pada kulit.
5. Bayi prematur hendaknya jangan di jemur
Bayi prematur pun disarankan untuk tidak dijemur,
apalagi pada minggu-minggu pertama kelahirannya. Pada waktu itu bayi yang
dilahirkan kurang bulan ini masih membutuhkan suhu yang stabil. Sementara saat
dijemur, is mesti mampu menyesuaikan tubuhnya dengan suhu luar. Ini dapat
membahayakan keselamatannya.
6. Jangan tinggalkan bayi ketika dijemur (emang pakaian.. )
Hindari meninggalkan bayi sendirian ketika
dijemur. Manfaatkan momen ini untuk melakukan beberapa kegiatan yang
bermanfaat. Umpama, melakukan pijat bayi. Gunakan baby oil kala memijat. Minyak
ini juga dapat sekaligus melindungi kulit dari kekeringan ketika dijemur. Kalaupun
pijat bayi tidak memungkinkan, ajaklah si kecil berbicara (Jangan lupa untuk
melakukan kontak mata dengannya). Memang sih is belum mengerti obrolannya
dengan Anda namun sebaaknya komunikasi seperti ini akan membuat hubungan antara
Anda dan si kecil makin lekat. O, ya sambil ngobrol, beri is belaian lembut.
Meski gerakan ini begitu sederhana namun manfaatnya amat besar yakni dapat
membentuk rasa aman pada bayi yang akan berpengaruh pada rasa percaya dirinya
kelak.
7. Hati hati Hipertemi
Bila paparan sinar mentari begitu terik, kurangi
waktu menjemurnya. Jika kelamaan bayi dikhawatirkan mengalami hipertermi
(peningkatan suhu tubuh). Suhu ideal bayi antara 36,5°-37,5° C. Kondisi
hipertermi berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh
bayi, otak dan juga fungsi organ lainnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment