Feverfew. Tanaman yang mempunyai bau mirip jeruk nipis ini merupakan antiperadangan dan bekerja seperti ibuprofen. Tumbuhan semak dari keluarga asteraceae ini sangat populer sebagai herbal untuk mengatasi migrain. Selain itu, herbal ini juga diyakini bisa menghambat zat-zat kimia penyebab ketegangan pembuluh darah di kepala. Sebuah studi menemukan, 2/3 dari pasien migrain sembuh setelah menggunakan feverfew secara teratur. Untuk menjamin tingkat keamanan dan menentukan dosis yang tepat, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
- Peppermint. Herbal satu ini telah digunakan selama ratusan tahun untuk mengatasi sakit kepala. Semua bagian tanaman ini, mulai dari kandungan minyak, flavonoid, phenolic acids, dan triterpenes bisa digunakan sebagai obat. Studi pertama mengenai manfaat peppermint dipublikasikan pada 1879. Publikasi ini didukung oleh penemuan berikutnya di Jerman pada 1996. Studi ini menemukan, cairan ethanol yang mengandung 10% minyak peppermint sama efektifnya dengan 1.000 miligram acetaminophen dalam meredakan sakit kepala. Studi lain menemukan, 32 partisipan yang menggosokkan minyak peppermint di ubun-ubun mengalami pengurangan rasa sakit yang signifikan.
- Cobalah menggosokkan atau memijatkan minyak peppermint ke ubun-ubun, turun ke kening, dan ke belakang leher. Cara ini dinyatakan efektif meredakan sakit kepala akibat gangguan pencernaan dan migrain dengan cara menimbulkan efek dingin pada kulit dan merilekskan otot-otot cranial. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan teh peppermint untuk meredakan migrain. Caranya, tuangkan satu cangkir air mendidih ke dalam wadah yang berisi 1-2 sendok teh daun peppermint kering, kemudian tutup dan biarkan selama 10 menit. Saringlah campuran sebelum diminum. Untuk meredakan migrain, minumlah 1-2 cangkir teh peppermint dingin setiap hari.
- Passionflower. Herbal satu ini bersifat menenangkan. Mengonsumsi teh passionflower sebelum waktu tidur bisa membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. Satu percobaan klinis menemukan kalau herbal ini bisa menurunkan tingkat kecemasan. Selain itu, passionflower juga diyakini mengandung antiperadangan dan penghilang rasa sakit, sehingga sangat bagus untuk migrain. Dosis yang dianjurkan sebanyak 4-8 gram herbal kering 3 kali sehari. Untuk membuat teh, Anda bisa menyeduh 0.5-2.5 gram passionflower ke dalam air mendidih selama 15 menit dan diminum 2-3 kali sehari.
- Ginko biloba. Daun ginko biloba merupakan herbal yang populer untuk meredakan sakit kepala. Herbal ini bisa memperlancar aliran darah, sehingga cocok digunakan untuk sakit kepala yang dipicu oleh gangguan sirkulasi. Beberapa studi yang dilakukan para peneliti dari Perancis menemukan, herbal in efektif meredakan sakit kepala vaskular (migrain, sakit kepala berantai, dan sakit kepala akibat mabuk). Salah stau studi bahkan menyebutkan kalau ginko bisa mengurangi migrain hingga 80%. Tapi, herbal ini bisa menimbulkan efek samping jika digunakan dengan obat sakit kepala seperti aspirin dan lithium. Karena itu, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
- Cabe merah. Cabe merah mengandung komponen capsaicin, yang diyakini meningkatkan daya tahan terhadap rasa sakit. Cabe merah dinyatakan efektif meredakan sakit kepala berantai (cluster headaches), dan umum digunakan dalam bentuk semprot hidung (nasal spray). Sebuah studi yang meminta partisipan menggosokkan obat yang mengandung capsaicin di bagian dalam dan luar hidung menemukan kalau pasien mengalami pengurangan 75% rasa sakit dan frekuensi sakit kepala, dalam waktu 5 hari.
- Chamomile. Herbal ini mengandung antiperadangan dan komponen penghilang rasa sakit yang bisa membantu meredakan ketegangan emosional. Karena itu, herbal ini cocok untuk membantu sakit kepala akibat ketegangan. Chamomile bisa ditemukan dalam bentuk teh siap seduh.
No comments:
Post a Comment